Oleh: Muhamad Hasan Basri, S.Ag., M.Pd.
(Kasi PAPKI Kemenag Kabupaten Tanggamus)

Pelantikan Pengurus Karang Taruna Kabupaten Tanggamus periode 2025–2030 pada Rabu (22/10) di Gedung GFU Islamic Center menjadi momentum penting bagi pemberdayaan pemuda. Peristiwa yang diliput Radar Tanggamus (23 Oktober 2025) ini bertepatan dengan semangat Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober—sebuah pengingat bahwa generasi muda tidak boleh sekadar menjadi penonton, tetapi harus tampil sebagai pelaku perubahan.

Dalam sambutannya, Bupati Tanggamus H. Moh. Saleh Asnawi menegaskan bahwa Karang Taruna harus berperan sebagai mediator aspirasi pemuda dan mitra pemerintah pekon dalam melaksanakan program pembangunan. Ia juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam kegiatan sosial, ekonomi kreatif, dan budaya untuk mengentaskan kesenjangan sosial serta memperkuat karakter kebangsaan (Radar Tanggamus, 23 Oktober 2025).

Tantangan yang dihadapi pemuda saat ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga moral dan sosial. Penyalahgunaan narkoba, rendahnya produktivitas, dan melemahnya solidaritas sosial menjadi masalah serius yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. Karena itu, Karang Taruna diharapkan menjadi garda terdepan dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan sosial, pelatihan ekonomi kreatif, serta pengembangan seni dan budaya lokal.

Semangat kepemudaan seperti ini sejatinya sudah disadari oleh Soekarno. Dalam pidatonya pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 1964, ia menegaskan pentingnya kekuatan pemuda dalam perubahan bangsa. Seperti yang sering ia ungkapkan dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi (1965), “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Pesan Bung Karno itu bukan sekadar retorika, melainkan pengingat bahwa perubahan besar dalam bangsa ini selalu dimulai dari keberanian dan idealisme kaum muda.

Dalam perspektif Islam, masa muda adalah fase emas untuk menebar manfaat bagi sesama. Rasulullah SAW bersabda, “Manfaatkanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu” (HR. Bukhari). Hadis ini menegaskan bahwa waktu muda adalah kesempatan berharga untuk belajar, berbuat, dan berkontribusi bagi masyarakat.

Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Qur’an (1996) menegaskan bahwa pemuda yang dibekali ilmu dan akhlak akan mampu menjadi kekuatan moral dan pembawa perubahan positif di tengah masyarakat. Pesan ini selaras dengan misi Karang Taruna yang tidak hanya mendorong kemandirian ekonomi pemuda, tetapi juga membentuk karakter sosial yang beretika dan berkeadaban.

Ketua Karang Taruna Tanggamus, H. Tahang, juga menegaskan bahwa organisasi kepemudaan ini memiliki peran strategis dalam mengembangkan potensi generasi muda di bidang sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan (Radar Tanggamus, 23 Oktober 2025). Dengan jangkauan hingga 299 pekon dan 3 kelurahan, Karang Taruna diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi komunitas dan mitra aktif pemerintah daerah.

Tanggamus memiliki potensi besar di sektor UMKM, wisata, dan ekonomi kreatif. Dengan sinergi antara Karang Taruna, pemerintah, dan masyarakat, potensi ini dapat dikembangkan menjadi gerakan sosial yang berkelanjutan. Dari pelatihan digital hingga koperasi pemuda, dari kampanye lingkungan hingga ekonomi kreatif, semua bisa menjadi wahana pembumian semangat Sumpah Pemuda di tingkat lokal.

Di Hari Sumpah Pemuda 2025 ini, Karang Taruna Tanggamus diharapkan menjadi teladan gerakan sosial yang berpijak pada nilai keislaman dan kebangsaan. Dari pekon hingga kota, dari gagasan hingga tindakan, pemuda harus menjadi jembatan kemajuan—membumikan spirit Sumpah Pemuda dalam kerja nyata.

Sumber : Radar Tanggamus (27 Oktober 2025)